PANCASILA SAKTI
TANGGUNGJAWAB SELURUH ANAK NEGERI
Tanggal 1 Oktober bangsa Indonesia memperingati hari Kesaktian Pancasila. Asal mula peringatan hari hikmad bagi bangsa Indonesia ini adalah ketika Pancasila berhasil diselamatkan dari kelompok dan golongan yang hendak mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Dalam hal ini, waktu itu adalah Komunis.
Keabsahan Pancasila sebagai sebuah dasar negara merupakan harga mati. Sudah terbukti dengan pernyataan langsung dari para tokoh NU yang sudah tidak diragukan lagi muktabaroh ilmu dan ketinggian hidmahnya untuk bangsa Indonesia.
Adalah Yang Mulia Simbah Kyai Haji Bisri Syansuri, Pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Jombang , Pendiri NU, sekaligus Rois Am PBNU periode 1971-1980, memberikan pernyataan, " Sekarang saya sudah mengerti apa itu Pancasila. Sekarang bila ada orang Indonesia, orang Islam, orang NU, yang anti Pancasila berarti ia anti padaku."
Tak kalah berkharismanya, Yang Mulia Simbah Wali Kyai Haji Raden As'ad Syamsul Arifin Situbondo terang-terangan dhawuh, " Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara Indonesia, harus ditaati, harus diamalkan, harus tetap dipertahankan dan dijaga kelestariannya. "
Dan tak ketinggalan Yang Mulia Simbah Kyai Haji Ahmad Shiddiq, Sesepuh Majlis Dzikrul Ghofilin sekaligus Rois Am PBNU periode 1984-1991 dengan lemah lembutnya bertitah, " Ibarat makanan, Pancasila yang sudah kita kunyah selama 36 tahun kok sekarang dipersoalkan halal haramnya."
Dari sini jelaslah, bahwa Pancasila merupakan harga mati yang wajib dipertahankan oleh seluruh anak negeri. Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, kita wajib waspada dengan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dari segala penjuru. Baik bahaya laten maupun manifestasinya. baik dari arus kanan maupun arus kiri, baik dari barat maupun timur.
Entah itu Komunis, Kapitalis, Liberal, Takfiri Wahaby serta ideologi apapun yang hendak meruntuhkan kejayaan negeri ini.
Pancasila Sakti, NKRI Harga Mati.
Ila hadlroti arwahi Yang Mulia Simbah Kyai Haji Bisri Syansuri, Yang Mulia Simbah Wali Kyai Haji Raden As'ad Syamsul Arifin Situbondo, Yang Mulia Simbah Kyai Haji Ahmad Shiddiq wa azwajihim wa dzurriyatihim wa furi'ihim wa silsilatihim wa muhibbihim syaiun lillahu lana wa lahum al fatihah...
Shuniyya Ruhama
2 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar