NU dan NKRI (Oleh : KH Said Aqil Siraj)
KH. Hasyim Asy'ari merupakan tokoh yang mempunyai andil besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. KH. Hasyim Asy'ari adalah pendiri Ormas terbesar dengan jumlah anggota terbanyak di dunia, yaitu Nahdlatul Ulama. Tidak hanya sebagai tokoh agama, ia juga berperan sentral dalam mengantarkan Indonesia "menuju pintu gerbang kemerdekaan."
Menurut Prof. DR.Said Aqil Siradj,
"Kiai Hasyim Asyari jauh sebelum berdirinya NU, sebelum berdirinya NKRI sudah memiliki visi-misi yang sangat jauh.”Islam saja belum bisa menyatukan umat.” Visi yang ke depan sangat jauh, yaitu ingin mensinergikan semangat Islam dan semangat nasionalisme.” “Terbukti sekarang, Afghanistan penduduknya 100% muslim perang terus sudah puluhan tahun.,” Karena tidak punya komitmen wathoniyah, tidak punya komitmen kebangsaan, ingin menjaga keutuhan negerinya.”
Kata Hadratussyaikh: Islam saja belum bisa menyatukan umat harus diperkuat semangat wathoniyah, semangat kebangsaan.” “Nasionalisme akan menjadi nasionalisme yg kering, yg tidak punya nilai, kalau tidak diisi dengan nilai2 spirit agama.” “Bahwa NU ingin mendirikan negara darrusalam, negara yang damai, bukan negara Islam,” “Indonesia harus lahir sebagai negara kebangsaan.”
Oleh karena itu,lanjut Kyai Said Aqil dengan tegas mengatakan;
"Barang siapa tidak punya tanah air,maka tidak punya sejarah,
Barang siapa tidak punya sejarah,maka akan terlupakan".
Islam memang agama mayoritas, rahmat Islam harusnya melintasi batas-batas.
Islam agama yang membawa kerahmatan yang bisa sejalan dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an.
Semangat keagamaan perlu dihidupkan untuk isu kemakmuran, kesejahteraan dan perdamaian.
Kiai Hasyim Asy'ari dan para masyayikh NU bisa jadi panutan tentang Islam yang hidup di tengah perbedaan. Jika perbedaan selalu disikapi dengan kekerasan, peran apa yang bisa dilakukan agama di masa depan?.
Islam agama yang membawa kerahmatan yang bisa sejalan dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an.
Semangat keagamaan perlu dihidupkan untuk isu kemakmuran, kesejahteraan dan perdamaian.
Kiai Hasyim Asy'ari dan para masyayikh NU bisa jadi panutan tentang Islam yang hidup di tengah perbedaan. Jika perbedaan selalu disikapi dengan kekerasan, peran apa yang bisa dilakukan agama di masa depan?.
“Menurut saya, salah satu jasa Mbah Hasyim yg sangat luar biasa itu punya cucu bernama Gus Dur.
“Gus Dur selama jadi presiden itu tidak pernah ribet, negara saja tidak ribet, malah kita yang ribet.”contohnya tentang departemen penerangan,menurut gusdur;
“Departemen penerangan itu sudah bubarkan saja, mau diterangin apalagi wong sudah terang benderang begini.” masalah menteri juga beliau bertutur dengan sangat cerdas dan brilian;
“Menterinya yang ribet: Gus ini departemen, ada 50.000 karyawan dibalik departemen ini lalu yang ngurus siapa?”“‘Mosok aku?’ jawab gusdur;Hanya dua kata saja persoalan bangsa ini langsung beres.”
Ditulis kembali oleh : Amirudin Faisal
Admin Grup Sahabat Gus Dur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar